Search

Tuesday, December 1, 2015

Damascus Sword

Damascus Sword : Pedang Tertajam di Dunia


PAMALI - Sebagian besar pengamat persenjataan maupun beladiri,menganggap bahwa Katana adalah pedang tertajam di dunia. Bahkan dunia telah menganggap pedang tertajam di dunia adalah pedang yang diciptakan di Jepang ini. Biasanya,pedang ini dipakai oleh para ninja dan samurai untuk senjata. 


     Namun, menurut pelitian berbasis ilmu metalurgi,pedang yang paling tajam bukanlah katana, melainkan Pedang Damaskus (Damascus Sword). Pedang Damaskus pernah digunakan oleh pemimpin Muslimin Salahuddin Al-Ayyubi pada Perang Salib III melawan tentara Kristen yang dipimpin Richard The Lionheart. Tak hanya pedangnya, helm dan baju zirah Salahuddin (lempengan logamnya) juga terbuat dari baja/logam Damaskus.


     Sekitar abad 12 - 18 di daerah timur tengah, pedang terhebat ini telah dibuat. Pedang ini sanggup membelah apa saja. Konon, ketajamannya melebihi Katana. Pedang ini terbuat dari baja yang sangat amat kuat sekali :v . Namun, anehnya pedang ini sangat ringan dan lentur. 

     Pasukan EROPA takut dengan pedang ini. Karena Damascus Sword bisa menembus baju zirah dan tameng dari pasukan EROPA. Cara pembuatan pedang ini dirahasiakan. Hanya beberapa pandai besi yang dapat membuatnya. Mungkin karena itu pedang ini menjadi punah.


     Dilihat dari asal katanya “nano” yang adalah ukuran, yaitu 1 nanometer sama dengan 1 per satu milyar meter. Anda bisa membayangkan betapa kecilnya itu. Tube adalah suatu bentuk seperti pipa, lihat gambar di atas (dalam dunia engineering istilah tube tidak sama dengan pipa). Carbon nanotubes adalah struktur lain dari atom karbon yang sama dengan atom karbon pada grafit yang sering kita temui sebagai bahan ujung pensil. Dan sama juga dengan atom karbon pada diamond. Dengan kata lain perbedaaannya hanya ada pada struktur kristalnya.
     Lalu apa hubungangannya dengan ketangguhan dan ketajaman pedang? Carbon nanotube mempunyai karakter yang luar biasa, kekuatannya 20-30 kali kekuatan baja paling kuat, demikian pula tingkat kekerasannya. Jadi jika kita misalkan seutas kawat dengan diameter sekian milimeter mampu menahan sepenuhnya tubuh satu orang untuk menggantungkan diri dari sebuah helikopter, maka hanya dibutuhnya kawat nanotubes dengan luas penampang 1/20 dari luas penampang baja tadi. Put another way, dengan luas penampang yang sama, kawat carbon nanotube dapat menahan kurang lebih 20 kali beban yang mampu ditahan kawat baja tadi.
     Baja pada umumnya mempunyai fasa dominan yang disebut ferit yang sifatnya lunak. Namun pada baja Pedang Damaskus, terdapat struktur (fasa) carbon nanotubes yang sangat kuat. Stuktur carbon nanotube tadi terdistribusi secara tertentu di dalam ferit, sehingga menghasilkan kombinasi sifat akhir yang sangat luar biasa. Itulah pedang yang ditakuti para ksatria Eropa beratus-ratus tahun lamanya, dahulu.
     Dan sampai saat ini belum ada ilmuwan yang bisa menemukan bagaimana cara membuat carbon nanotubes dalam struktur mikro baja. Termasuk bagaimana membuat Pedang Damaskus dengan struktur yang sama seperti aslinya. Pelajaran penting dan mencengangkan lainnya adalah, dengan pengalaman ternyata suatu masyarakat bisa menciptakan sesuatu karya yang elegan, bahkan bisa dibilang melebihi sejarah pengetahuan itu sendiri. Luar biasa, Allahu akbar!
     Baja Damaskus adalah material legendaris dari baja yang mempunyai sifat superplastis atau kemampuan untuk mengalami deformasi tetap tanpa retak hingga 1000%. Maasyaa Allah.
     Dengan sifat yang unik ini maka baja Damaskus banyak digunakan sebagai material untuk membuat pedang dan senjata. Menurut mitos senjata yang dibuat menggunakan Baja Damaskus tidak akan pernah tumpul atau patah. Selain memiliki sifat superplastis baja Damaskus juga mempunyai ciri khas yaitu adanya pola air (watermarking) pada permukaannya.

Baca juga 

- Reyhan Vivaldi
Sumber : arrahmah.com + anehtapinyata.net

4 comments: